Abba Bapa, Abba Bapa, Kau sgalanya bagiku
Ku naikkan syukur padaMu dengan segenap hatiku
Abba Bapa ku mengasihiku
Lebih dari sgalanya kuingin Kau Tuhan
Mas perak dan permata tiada artinya
Kuingin lebih dekat bersekutu denganMu
Jadikanku hamba setia kepadaMu
Minggu, 05 Agustus 2012
Rabu, 01 Agustus 2012
Tahukah anda Siapa penemu angka Nol
Dunia Eropa / Barat dari dulu s/d
sekarang sepertinya mengklaim bahwa Gudang Ilmu Pengetahuan berasal
dari kawasan Eropa / Barat tapi tahukah anda, sejatinya asal Gudang
Ilmu Pengetahuan berasal dari kawasan Timur Tengah yaitu Mesopotamia
yang menjadi peradaban tertua di dunia.
Masyarakat
dunia sangat mengenal Leonardo Fibonacci sebagai ahli matematika
aljabar. Namun, dibalik kedigdayaan Leonardo Fibonacci sebagai ahli
matematika aljabar ternyata hasil pemikirannya sangat dipengaruhi oleh
ilmuwan Muslim bernama Muhammad bin Musa Al Khawarizmi. Dia adalah
seorang tokoh yang dilahirkan di Khiva (Iraq) pada tahun 780. Selama ini
banyak kaum terpelajar lebih mengenal para ahli matematika Eropa /
Barat padahal sejatinya banyak ilmuwan Muslim yang menjadi rujukan para
ahli matematika dari barat
Selain ahli dalam matematika
al-Khawarizmi, yang kemudian menetap di Qutrubulli (sebalah barat
Bagdad), juga seorang ahli geografi, sejarah dan juga seniman.
Karya-karyanya dalam bidang matematika dimaktub dalam Kitabul Jama wat
Tafriq dan Hisab al-Jabar wal Muqabla. Inilah yang menjadi rujukan para
ilmuwan Eropa termasuk Leonardo Fibonacce serta Jacob Florence.
Muhammad bin Musa Al Khawarizmi inilah
yang menemukan angka 0 (nol) yang hingga kini dipergunakan. Apa jadinya
coba jika angka 0 (nol) tidak ditemukan coba? Selain itu, dia juga
berjasa dalam ilmu ukur sudut melalui fungsi sinus dan tanget, persamaan
linear dan kuadrat serta kalkulasi integrasi (kalkulus integral). Tabel
ukur sudutnya (Tabel Sinus dan Tangent) adalah yang menjadi rujukan
tabel ukur sudut saat ini.
al-Khawarizmi juga seorang ahli ilmu
bumi. Karyanya Kitab Surat Al Ard menggambarkan secara detail
bagian-bagian bumi. CA Nallino, penterjemah karya al-Khawarizmi ke dalam
bahasa Latin, menegaskan bahwa tak ada seorang Eropa pun yang dapat
menghasilkan karya seperti al-Khawarizmi ini.
Langganan:
Postingan (Atom)